Pada jaman Yunani kuno, mangnet digunakan untuk mengobati arthritis
. Pada abad ke 15, SEOrang dokter terkenal bernama Paracelsus berpikir bahwa energi magnet dapat menginduksi penyembuhan diri.
Pada Abad Pertengahan, magnet digunakan untuk mengatasi rasa sakit, gout, artritis, keracunan, gangguan pernafasan, masalah peredaran darah, rematik dan kebotakan, untuk membersihkan luka dan untuk mengambil kepala panah dari tubuh.
Pada Abad Pertengahan, magnet digunakan untuk mengatasi rasa sakit, gout, artritis, keracunan, gangguan pernafasan, masalah peredaran darah, rematik dan kebotakan, untuk membersihkan luka dan untuk mengambil kepala panah dari tubuh.
Sekarang sebuah penelitian baru
menunjukkan bahwa stimulasi magnetik pada otak bisa meningkatkan memori,
dan penggunaan magnet dapat diterapkan dalam mengobati penyakit
Alzheimer dan jenis demensia lainnya.
Penelitian
yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa, medan magnet memperkuat
otak, meningkatkan kemampuan belajar dan kemampuan memori. Teknik ini
disebut dengan transcranial magnetic stimulation
(TMS), teknik ini kedepannya dapat digunakan sebagai cara baru untuk
mengobati kehilangan memori pada manusia, tetapi sebelum di terapkan
pada manusia, uji coba pada hewan harus dilakukan lebih dalam lagi.
Dalam pengunaan TMS, koil magnet ditempatkan pada tengkorak, dan medan
magnet yang dihasilkan dapat mempengaruhi area tertentu dalam otak.
Jalur yang tepat masih belum diketahui, tapi teknik ini telah telah
diuji untuk kerusakan otak seperti depresi, skizofrenia atau stroke.
Dalam
penelitian yang dibuat oleh tim dari City University of New York, tikus
diberi paparan TMS selama lima hari, setelah itu otak tikus diteliti
untuk mengetahui pertumbuhan sel dan pengaruh jangka panjang (penguatan
sirkuit otak menunjukkan peningkatan pembelajaran).
Paparan
TMSditemukan meningkatkan LTM di setiap daerah otak, namun para
peneliti juga menemukan bukti jelas tentang perluasan sel induk dalam
hipokampus. "Dampak pada sel-sel induk adalah temuan yang paling
menarik. TMS akhirnya dapat digunakan untuk mengobati penurunan memori
yang berkaitan dengan usia dan bentuk demensia seperti Alzheimer, yang
berhubungan dengan hilangnya sel-sel di hippocampus" kata penulis utama
Dr Fortunato Battaglia.
"Hal ini
tidak mungkin, bahwa teknik ini akan merangsang pertumbuhan neuron baru
dalam otak, tetapi hal itu bisa memperlambat perkembangan demensia
dengan memperkuat hubungan antara sel-sel yang ada. Ini mungkin sebuah
cara memperkuat koneksi yang semakin lemah," kata John Rothwell, dari
Institute of Neurology di University College London.
0 komentar:
Posting Komentar